KabarKiri - Aksi kerusuhan berantai di sejumlah titik perkebunan kelapa sawit sepanjang jalur Duri-Dumai kian meresahkan, Jumat (19/12).
Berdasarkan rekaman video yang beredar luas di masyarakat, diduga kuat rangkaian keributan di beberapa lokasi berbeda dilakukan oleh kelompok massa dengan wajah-wajah pelaku yang sama.
Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok orang mendatangi area perkebunan dan langsung melakukan tekanan psikis serta intimidasi terhadap para pekerja lapangan.
Kelompok tersebut berdalih membawa "Surat Pelaksana Tugas" dari pihak tertentu untuk mengambil alih pengelolaan lahan secara paksa.
Namun, langkah tersebut mendapat perlawanan keras dari petani dan warga setempat.
Mereka menilai surat tugas yang dibawa kelompok itu seharusnya ditunjukan kepada pimpinan bukan untuk menyasar para pekerja dan hanya dijadikan alat untuk melegitimasi aksi premanisme di lapangan.
"Mereka datang bukan untuk dialog, tapi langsung memicu keributan dan mengganggu orang bekerja. Jika memang memiliki dasar hukum, seharusnya diselesaikan melalui jalur mediasi atau meja perundingan dengan pimpinan, bukan dengan intimidasi kepada buruh kebun," ujar seorang petani yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan.
Aksi massa ini dinilai sangat provokatif. Selain melakukan perusakan dan menakut-nakuti warga, kelompok tersebut diduga sering mencatut nama institusi negara, dengan dalih penyitaan lahan oleh negara.
Hal ini dianggap sebagai upaya manipulasi informasi untuk membenturkan masyarakat dengan pemerintah.
Warga mencium adanya keterlibatan aktor intelektual di balik gerakan ini. Dengan sengaja Massa yang datang seolah merasa kebal hukum karena berani melakukan aksi anarkis tanpa menghormati aparat penegak hukum (APH), institusi pemerintah, maupun tokoh adat setempat.
Suasana mencekam kini menyelimuti sektor perkebunan sawit yang menjadi urat nadi ekonomi masyarakat Duri dan Dumai. Para pekerja kebun menjadi korban langsung dari perusakan dan tindakan anarkis kelompok tersebut.
Merespons situasi yang kian memanas, warga dan petani di wilayah Duri-Dumai mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Riau untuk segera turun tangan. Warga secara khusus meminta Kapolda Riau, Irjen Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., untuk bertindak tegas.
"Kami memohon Bapak Kapolda segera mengidentifikasi wajah-wajah pelaku yang terekam jelas dalam video tersebut. Kehadiran aparat secara nyata sangat dibutuhkan untuk mencegah bentrokan fisik yang lebih besar dan mengungkap siapa dalang di balik aksi premanisme lintas wilayah ini," tegas warga dalam pernyataan sikapnya.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat berharap kondusifitas di area perkebunan sawit dapat kembali normal agar aktivitas ekonomi rakyat tidak terus terganggu oleh aksi-aksi premanisme yang terorganisir.***
(FN)

%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
