-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dituding Gunakan 'Preman Bayaran', KSO PT Palma Agung Betuah Diusir Paksa Ratusan Petani Bengkalis

Senin, 15 Desember 2025 | 22:04 WIB | 0 Last Updated 2025-12-15T15:04:37Z


KabarKiri – Ratusan petani plasma di Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, meluapkan amarah mereka dengan mendatangi dan mengusir paksa pos pengamanan Bantuan Kendali Operasi (BKO) Kerja Sama Operasi (KSO) PT Palma Agung Betuah. 

Aksi ini dipicu oleh akumulasi kekesalan warga yang merasa aspirasi mereka diabaikan dan menghadapi dugaan tindakan arogan dari pihak perusahaan dan tim keamanan.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (15/12) sore sekitar pukul 15.00 WIB ini, bermula dari pemblokiran akses jalan satu-satunya menuju kebun warga. 

Pihak KSO dan kelompok pengamanan diduga melarang petani masuk ke lahan mereka dan bahkan menyerobot hasil panen sawit milik masyarakat setempat.

"Mereka ini arogan sekali, seakan menempatkan dirinya sebagai Tuhan yang paling berkuasa atas kebenaran. Kami tidak diizinkan masuk ke kebun sendiri," ungkap seorang perwakilan warga yang enggan disebut namanya.

Dengan amarah yang tak terbendung, ratusan petani mendatangi pos KSO di areal PT. Handoko. 

Warga mengusir paksa orang-orang yang berjaga di pos tersebut, yang diyakini bukanlah warga tempatan, melainkan preman bayaran dari luar daerah Duri yang didatangkan bersama personel BKO.

Saat didatangi, warga mengaku menemukan sejumlah barang bukti yang mencurigakan di dalam dan sekitar pos, seperti senjata tajam, batu, kayu, dan besi. Benda-benda tersebut diduga sengaja dipersiapkan untuk menakut-nakuti petani.

Massa yang berjumlah ratusan orang berhasil mengusir puluhan preman dan personel BKO secara kondusif, tanpa ada korban luka dari kedua belah pihak. 

Setelah pos dikosongkan, warga langsung mengganti gembok lama dengan gembok baru, menandakan penolakan tegas terhadap keberadaan KSO di wilayah tersebut.

Ketegangan berlanjut ketika massa menahan satu unit truk KSO yang sedang mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Warga memaksa sopir untuk menurunkan seluruh muatan TBS di tempat.

Kini, para petani memperketat penjagaan di lokasi perkebunan mereka. Mereka sepakat menolak dan mengusir KSO PT Palma Agung Betuah serta melakukan penyisiran (sweeping) untuk mengantisipasi pencurian buah sawit lebih lanjut. 

Warga juga secara khusus meminta agar personel BKO dari TNI AD bersikap netral dan berpihak kepada masyarakat dalam penyelesaian konflik lahan ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Palma Agung Betuah belum memberikan tanggapannya. Redaksi akan menyampaikan berita kembali apabila ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak perusahaan.***



(FN)
×
Berita Terbaru Update