-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gegara Tak Ada TPS, Ibu-Ibu di Desa Tabuyung Sering Cekcok, Sampah Pun Berserakan di Mana-Mana!

Sabtu, 15 November 2025 | 21:16 WIB | 0 Last Updated 2025-11-15T14:16:37Z


KabarKiri - Kondisi lingkungan di Desa Tabuyung kian memprihatinkan akibat ketiadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang layak. 

Dampaknya tidak hanya menciptakan pemandangan kumuh, tetapi juga memicu konflik sosial di antara warga, terutama para ibu rumah tangga. 

Warga melaporkan bahwa cekcok dan pertengkaran antar tetangga sering terjadi hanya karena masalah buang sampah sembarangan.

Konflik Ibu-Ibu Pecah Akibat Bau dan Kotoran

Kurangnya fasilitas pembuangan sampah membuat sebagian besar warga terpaksa membuang limbah rumah tangga mereka di sembarang tempat, seperti pinggir jalan desa, bahkan di pertengahan permukiman.


"Kalau sudah sore, mulai lah itu (pertengkaran). Si A buang di depan rumah si B, si B tidak terima, akhirnya ribut. Setiap hari begitu," keluh seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu 1/(15/11).

Kondisi ini diperparah dengan bercampurnya limbah masyarakat sehari-hari dengan limbah klinik atau fasilitas kesehatan setempat. 

Akibatnya, sampah-sampah tersebut kini menggunung dan berserakan, menciptakan bau tidak sedap dan menjadi sarang penyakit.


"Kami sudah terbiasa lihat sampah di mana-mana sekarang. Di pinggir jalan, di tikungan, bahkan ada di tengah desa. Anak-anak bermain dekat tumpukan sampah," ujar Ibu AK (45), salah seorang warga Desa Tabuyung.

Anggaran Desa Dipertanyakan
Ironisnya, masalah sampah ini sudah berlangsung lama tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah setempat. 

Warga mempertanyakan ke mana perginya perhatian dan alokasi dana desa yang seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan publik, termasuk penanganan kebersihan lingkungan

Menurut Peraturan yang ada, dana desa (ADD) dapat digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa, termasuk pengelolaan persampahan.

"Pemerintah Desa selalu tutup mata. Padahal, anggaran (ADD) itu ada. Kenapa tidak dialokasikan untuk membuat TPS atau setidaknya pengadaan tong-tong sampah besar dan jadwal angkut rutin? Kami jadi curiga," tutur Topan, tokoh pemuda setempat.

Warga berharap Pemerintah Desa Tabuyung segera mengambil tindakan cepat dan konkret. 

Dibutuhkan solusi permanen berupa pembangunan TPS yang memadai dan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah, sebelum lingkungan desa semakin rusak dan konflik sosial kian meluas.***



(Yudistira)
×
Berita Terbaru Update