KabarKiri - Gubernur Riau, Abdul Wahid, mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Ade Yudhistira, dari jabatannya, Jumat (10/10).
Pencopotan ini dilakukan buntut dari polemik penerbitan izin operasional HW Live House, tempat hiburan malam yang beroperasi di Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru.
Pencopotan ini dilakukan setelah muncul protes dari masyarakat dan desakan dari berbagai pihak, termasuk Forum Pembela Bumi Lancang Kuning (FPBLK), terkait dugaan aktivitas maksiat di tempat hiburan tersebut.
Gubernur Abdul Wahid menyebutkan bahwa pencopotan dilakukan karena Ade Yudhistira menerbitkan rekomendasi teknis sebagai dasar keluarnya izin dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau tanpa melakukan verifikasi lapangan yang semestinya.
"Rekomendasi teknis dari Dispar seharusnya diteliti. Dia tidak teliti. Kalau Dispar sudah oke, DPMPTSP tinggal klik karena itu sistem aplikasi. Tapi ini tidak dilakukan verifikasi," jelas Gubernur Abdul Wahid.
Pencopotan ini juga menjadi peringatan bagi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), khususnya DPMPTSP, agar lebih teliti sebelum menerbitkan izin usaha, terutama yang berkaitan dengan hiburan malam.
"Ini warning ke yang lain juga. PTSP juga ya cek betul-betul. Izin bar, live house, harus ditinjau ke lapangan. Kalau seperti ini, harus ada sanksi," tambahnya.
Sementara itu, Forum Pembela Bumi Lancang Kuning (FPBLK) menyambut baik langkah Gubernur Riau mencopot pejabat terkait.
Namun, mereka meminta langkah tersebut diikuti dengan penutupan seluruh tempat hiburan malam yang dianggap menyimpang.
"Pencopotan Plt Kadispar itu langkah awal yang baik. Tapi kami berharap tidak berhenti di situ. Semua tempat maksiat harus ditutup," kata Panglima Utama FPBLK, Datuk Muhammad Khalid.
FPBLK juga mengklaim bahwa banyak tempat hiburan malam di Riau yang disalahgunakan, tidak sesuai izin, dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Dengan demikian, mereka mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap tempat-tempat hiburan malam yang tidak sesuai dengan kearifan lokal Melayu Riau.***
(FN)

%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
