![]() |
| Suasana audiensi pihak ASDP Cabang Bakauheni dengan Ormas Garuda, Jum'at (10/10/2025) |
KabarKiri - Jumat (10/10/2025) bertempat di ruang VIP, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Partogi Tamba didampingi GAPASDAP menerima audiensi Organisasi Masyarakat (Ormas) Garuda (Gempita Rakyat Untuk Indonesia) dengan tema "Pelayanan dan Keselamatan Pelayaran".
Pada momen tersebut, Ketua Ormas Garuda Ali Muktamar, S.H didampingi anggota menyampaikan, "maksud dan tujuannya adalah untuk memberikan kritikan dan masukan terhadap pelayanan dari pihak ASDP dan perusahaan kapal penyeberangan yang dikeluhkan oleh para pengguna jasa serta untuk menjaga keselamatan kapal selaku kontrol sosial agar ada perubahan," ucapnya.
Selanjutnya, Ali Muktamar menjelaskan keluhan para penumpang kapal, baik pejalan kaki, kendaraan roda hingga kendaraan roda empat terkait adanya biaya tambahan menggunakan fasilitas di dalam kapal-kapal reguler.
Padahal, para pengguna jasa telah membayar tiket untuk menaiki kapal. Tambahan biaya di luar tiket tersebut, ketika penumpang masuk di ruang kelas AC dan lesehan dengan tarif bervariasi.
"Dewasa Rp.15.000 per orang dan anak-anak Rp.7.500. Selain itu ada juga biaya tambahan jika penumpang memakai bantal dan mengecas Handphone," tuturnya.
Selain itu juga, Ketua Ormas Garuda mempertanyakan jika terjadi musibah pada kapal, apakah asuransi kendaraan beserta muatannya mendapatkan ganti rugi? Sebab menurutnya, ada laporan dari pemilik kendaraan yang mengalami musibah di atas kapa, tidak bisa mengklaim asuransinya?.
Terkait keselamatan kapal, ia juga mempertanyakan kendaraan di atas kapal tidak dilakukan lashing atau pengikat kendaraan. Padahal hal tersebut diharuskan sesuai Permenhub RI Nomor 115 Tahun 2016.
Terakhir, Ali Muktamar juga mempertanyakan cleaning service di atas kapal mendapatkan Upah Minimum Regional (UMR) karena banyak laporan yang diterimanya, para cleaning service tersebut hanya menerima upah bervariasi mulai dari Rp.500 sebulan hingga 1,5 juta.
Ia juga mempertanyakan, "apakah cleaning service tersebut mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan?, " tanyanya.
Sebelum menanggapi pertanyaan dari Ketua Ormas Garuda, General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni Partogi Tamba mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi pengurus Ormas Garuda.
Bahwa hal yang dipertanyakan itu menjadi kontrol bersama yang akhirnya terbaik untuk pengguna jasa atau masyarakat.
"Dalam menjalankan pelayanan pasti ada kelemahan dan kelebihan pak. Dalam hal ini menjadi tugas kita bersama," ucapnya.
Dalam diskusi santai tersebut, dari Pihak GM. ASDP Cabang Bakauheni dan DPC GAPASDAP wilayah Bakauheni dan Ormas Garuda bersama-sama mendorong kepada Kementerian Perhubungan untuk mengeluarkan regulasi agar tiket berlaku open class untuk kedepannya.
Begitu juga terkait lashing ada cara efektif tanpa menghambat durasi bongkar muat di pelabuhan.
Mengenai gaji cleaning service, pihak Manager PT Indonesia Ferry Properti (PT IFPRO) Welly Hardianto menegaskan bahwa mengikuti UMR sesuai ditugaskan di mana? Jika surat tugasnya di Lampung, maka mengikuti UMR Lampung.
Sebaliknya jika surat tugasnya di Merak Banten, maka mengikuti UMR Cilegon.
Usai audiensi, Ketua Ormas Garuda Ali Muktamar mengapresiasi respon dari pihak ASDP Cabang Bakauheni maupun DPC GAPASDAP wilayah Bakauheni akan menindaklanjuti terkait laporan yang telah disampaikan Ormas Garuda.
Kedepannya pihaknya akan terus mengontrol pelayanan dan keselamatan pelayaran demi perubahan yang lebih baik.
Dari keterangan Manager PT Indonesia Ferry Properti (PT IFPRO) Welly Hardianto di atas, tidak sinkron dengan riil di lapangan.
Dari informasi yang diterima oleh media ini, gaji cleaning service di atas kapal hanya menerima Rp.500 ribu perbulan. Untuk mendapatkan tambahan uang saku untuk makan saat bekerja, mereka menjadi jasa charger Handphone.***
(Alfian)

%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
