Kabarkiri – 22 desa di Kecamatan Penengahan telah selesai melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting tahun 2025. Titik terakhir hari ini, Rabu (27/8) adalah Desa Gedung Harta menjadi penutup rangkaian kegiatan Rembug Stunting tingkat desa di wilayah Kecamatan Penengahan tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan bukan sekadar musyawarah biasa, namun merupakan forum diskusi dan koordinasi multisektor yang bertujuan menyatukan persepsi dan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting di tingkat desa.
Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi intervensi yang sudah dilakukan, serta merancang atau merumuskan langkah-langkah konkret seperti penambahan sarana dan prasarana pendukung, penguatan posyandu, penambahan PMT, edukasi gizi ibu hamil dan menyusui, serta pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama, lembaga desa, kader kesehatan serta kader pembangunan manusia (KPM) dalam sosialisasi stunting.
Dalam arahannya, Camat Penengahan Syaifulloh, S.Pd.,M.Pd menekankan pentingnya pemerintah desa menerima saran dan usulan dari para kader kesehatan maupun instansi kesehatan guna penanganan dan pencegahan kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko stunting.
"Tujuan dari Rembuk Stunting ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan nyata di masyarakat yang berkaitan dengan upaya penanganan dan pencegahan stunting. Hasil identifikasi tersebut akan dibawa dalam Musyawarah Desa (Musdes) untuk dimasukkan ke dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun 2026 sebagai bagian dari perencanaan pembangunan bidang kesehatan," terangnya.
Ia mengharapkan kinerja para kader kesehatan, kader pembangunan manusia ditingkatkan serta berkolaborasi dan berkoordinasi dalam memberikan edukasi terhadap ibu hamil, ibu balita dan remaja agar memahami pentingnya pemeriksaan rutin ke Posyandu. Sebagai langkah awal pencegahan dan terdata.
Dalam pemaparan bidan desa setempat, terdapat 5 kasus kategori kurang gizi, BB kurang dan Bumil KEK (Ibu Hamil Kurang Energi Kronis) ada 3 orang, yaitu kondisi ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi dan energi dalam jangka panjang.
Sementara, Kepala Desa (Jaro) Gedung Harta, Muhammad Ramli dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan motivasi kepada para kader Posyandu agar tetap semangat dalam menjalankan tugasnya.
Muhammad Ramli menekankan bahwa peran kader Posyandu sangatlah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, bayi, dan balita di desa.
Beliau juga mengapresiasi dedikasi dan kerja keras para kader yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa.
“Melalui semangat Gerak Bersama, saya berharap kader Posyandu Desa Gedung Harta terus berinovasi dan berkomitmen dalam mendukung program kesehatan. Tetaplah menjadi pelopor hidup sehat dan mitra yang solid bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah desa akan terus mendukung kebutuhan Posyandu yang diusulkan oleh para kader kesehatan pada rembuk ini agar pelayanan kesehatan semakin optimal.
"Harapannya, momentum rembuk ini dapat menjadi inspirasi untuk semakin menguatkan komitmen, kolaborasi dan koordinasi demi masyarakat yang sehat dan sejahtera, " harapnya.
Turut hadir dalam acara ini, Camat Penengahan Syaifulloh, S.Pd.,M.Pd beserta jajaran, Kepala Desa Gedung Harta, Muhammad Ramli, Ketua BPD, perangkat desa, perwakilan UPT Puskesmas Penengahan, Korluh KB Ibu Etik Wahyuningsih, S.Pd, Ka.UPT TPH BUN Penengahan Ibu Dian, Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader KPM, pendamping desa dan pendamping lokal desa, tokoh masyarakat.***
(Alfiansyah. M)