Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tragedi Bangsar: Keadilan untuk Pekerja Migran Indonesia Harus Ditegakkan!

Rabu, 16 Juli 2025 | 14:22 WIB | 0 Last Updated 2025-07-16T16:43:04Z
Pekerja migran asal Indonesia nyaris kehilangan nyawa nya akibat di keroyok pekerja asal Bangladesh di Bangsar Malaysia

KabarKiri - Pada Selasa, 15 Juli 2025, sebuah insiden tragis mengguncang kawasan Bangsar, Malaysia. Seorang pekerja migran Indonesia, diduga berasal dari Madura, nyaris kehilangan nyawa setelah dikeroyok sekelompok pekerja asal Bangladesh. 

Video keributan yang viral di media sosial menunjukkan kekacauan mengerikan, di mana nyawa seorang manusia dipukuli dengan kejam. 

Insiden ini bukan hanya sekadar berita, tetapi cerminan kegagalan sistemik dalam melindungi pekerja migran Indonesia di luar negeri. 

Pihak berwenang Malaysia sedang menyelidiki motif di balik peristiwa ini, namun hingga kini, kronologi pasti dan penyebabnya masih buram. 

Wahyu Hidayat, aktifis Buruh dan pendiri Spirit Binokasih, dengan tegas menyuarakan keprihatinannya. 

Ia menyerukan agar pemerintah Indonesia dan Malaysia bertindak serius, transparan, dan memastikan keadilan bagi keluarga korban.

“Kejadian ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Keselamatan pekerja migran bukanlah angka, melainkan harapan keluarga di kampung halaman,” tegasnya. 

Pekerja migran Indonesia, yang jumlahnya mencapai 4,8 juta jiwa di seluruh dunia berdasarkan data BP2MI 2024, sering kali menghadapi risiko besar: dari eksploitasi, kekerasan, hingga kematian. Tragedi ini menambah daftar panjang penderitaan mereka, yang kerap terabaikan.

Pemerintah Indonesia harus segera mendesak otoritas Malaysia untuk mengusut tuntas kasus ini. 

Transparansi dalam penyelidikan, penegakan hukum terhadap pelaku, dan perlindungan terhadap pekerja migran harus menjadi prioritas. Tidak cukup hanya dengan pernyataan simpati; tindakan nyata diperlukan. 

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Malaysia harus memastikan hak-hak korban, termasuk kompensasi bagi keluarga dan repatriasi jenazah yang layak. 

Selain itu, pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap penempatan pekerja migran, agar mereka tidak lagi menjadi korban ketidakadilan di negeri orang.

Kita tidak bisa terus membiarkan pekerja migran hidup dalam bayang-bayang ancaman. 

Mereka adalah pahlawan devisa yang menyumbang miliaran dolar bagi ekonomi Indonesia setiap tahunnya. 

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada 2023, remitansi pekerja migran mencapai USD 8,7 miliar. Namun, nyawa mereka sering kali dianggap remeh.

Keadilan untuk pekerja migran bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal kemanusiaan. Keselamatan pekerja migran Indonesia harus diperhatikan. 

Kita harus menuntut akuntabilitas, mendorong perlindungan yang lebih baik, dan memastikan tragedi seperti ini tidak terulang.***


(WhY)

×
Berita Terbaru Update