-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

‎Tak Ada Tempat untuk Titipan! Wamendikdasmen Pantau Ketat Penerimaan Siswa di Bandung ‎

Selasa, 17 Juni 2025 | 08:16 WIB | 0 Last Updated 2025-06-17T01:16:14Z
Wamendikdasmen lakukan kunjungan ke SMP Negeri 7 Bandung (Foto: Pemkot Bandung)


KabarKiri - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Republik Indonesia, Fajar Riza Ul Haq, menunjukkan keseriusannya dalam memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berjalan adil, bersih, dan inklusif.


‎Kunjungan Fajar ke SMP Negeri 7 Bandung pada Senin, 16 Juni 2025, bukan sekadar inspeksi. Ia datang dengan semangat perubahan dan komitmen kuat.

‎"Kami datang ke Bandung untuk menengok sahabat saya, Kang Farhan, sekaligus mendukung beliau dalam memajukan pendidikan di Kota Bandung," kata Fajar.

‎Dalam peninjauannya, ia memastikan bahwa sistem penerimaan siswa berjalan tertib dan akuntabel.

‎"Kami meninjau SMP Negeri 7 untuk memastikan proses SPMB di Kota Bandung bisa berjalan dengan tertib, bersih, transparan, dan akuntabel," tegasnya lagi.

‎Fajar menekankan bahwa akses pendidikan harus adil bagi semua kalangan.

‎"Kami ingin memastikan bahwa semua anak di negeri ini, khususnya di Kota Bandung, bisa terfasilitasi akses pendidikannya. Baik dari kelas menengah atas maupun menengah bawah. Semua harus mendapatkan kesempatan yang sama," ujar Fajar.

‎Tak hanya soal transparansi, pendidikan inklusif juga menjadi perhatian serius.

‎"Tadi kami juga berdiskusi dengan Kang Farhan agar kelompok masyarakat rentan tetap terwadahi dan tidak ada diskriminasi. Republik ini harus memberikan hak pendidikan kepada semua warga tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi,” tambahnya.

‎Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

‎"Kami juga meminta bantuan wali kota, bupati, dan pemimpin daerah lainnya untuk bersinergi. Prinsip kita adalah partisipasi semesta untuk memastikan pendidikan di Indonesia terus membaik dari hari ke hari,” ungkapnya.

‎Tak lupa, Fajar mengajak media dan masyarakat ikut mengawal proses penerimaan siswa.

‎"Kami mohon dukungan teman-teman wartawan agar ikut mengawasi dan memastikan proses ini transparan. Jika ada masalah, sebaiknya diklarifikasi terlebih dahulu, jangan langsung dihebohkan,” pesannya.

‎SPMB jenjang SMP di Kota Bandung sendiri dijadwalkan mulai dibuka pada 20 Juni 2025. Ia mengimbau agar para orang tua tetap tenang dan aktif mencari informasi.

‎"Selama ini sering terjadi kepanikan karena kurangnya informasi. Ketika pendaftaran dibuka, semua menyerbu di waktu yang sama sehingga sistem mengalami kendala teknis seperti hang atau traffic yang macet. Kami imbau orang tua untuk memantau jadwal dan aktif berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan maupun pihak sekolah,” imbaunya.

‎Soal isu titipan dan jual-beli kursi, Fajar bersikap tegas.

‎"Isu titipan itu muncul hampir setiap tahun. Tapi kami tidak bisa mengambil kesimpulan tanpa fakta hukum. Kami belum menemukan indikasi ke arah itu," katanya.

‎Ia mengingatkan pentingnya kesadaran hukum dari semua pihak demi menjaga integritas proses seleksi.

‎Terkait dugaan jual-beli kursi di Bandung, laporan resmi dari Wali Kota Bandung sudah diterima.

‎"Laporan sudah kami terima. Hari ini Pak Wali secara resmi menyerahkan laporan tertulis. Kami akan menindaklanjuti dengan melakukan kajian bersama Inspektorat Jenderal (Irjen)."

‎Meski belum ada kesimpulan final, Fajar menegaskan pentingnya asas praduga tak bersalah.

‎"Kita tidak bisa menghukumi sesuatu tanpa data dan fakta. Tapi ini menjadi peringatan agar indikasi semacam ini tidak terjadi. Kita harus menjaga integritas bersama," pungkasnya.***

×
Berita Terbaru Update