![]() |
Ricky Kambuaya bersama duo Sayuri setelah Timnas Indonesia kalahkan China 1-0 (Instagram @richardoo_r55) |
Aksi mereka di lapangan berhasil mencuri perhatian berkat penampilan yang solid dan penuh determinasi.
Kemenangan penting ini memastikan langkah Skuat Garuda ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/6/2025). Dari sebelas starter yang diturunkan pelatih Patrick Kluivert, empat di antaranya merupakan wajah familiar dari klub-klub BRI Liga 1.
Keempatnya adalah Rizky Ridho (Persija Jakarta), Yakob Sayuri (Malut United), serta dua pemain Dewa United: Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya. Sementara itu, tiga pemain lainnya tampil sebagai pengganti, yakni Beckham Putra (Persib Bandung), Stefano Lilipaly (Borneo FC), dan Ramadhan Sananta (Persis Solo).
Para pemain ini tak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oleh pelatih. Bahkan, Ricky Kambuaya menjadi sosok krusial dalam momen penentu laga.
Aksinya dalam menggiring bola memaksa pemain belakang China melakukan pelanggaran di kotak terlarang, yang berujung pada hadiah penalti sekaligus gol tunggal kemenangan Indonesia.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa pemain-pemain lokal yang tampil di BRI Liga 1 memiliki kualitas untuk bersaing di level internasional. Namun tentu, mereka yang terpilih adalah yang tampil konsisten dan sukses mengantar timnya bersaing di papan atas," ujar pengamat sepak bola, Kesit Handoyo.
Ia menambahkan bahwa performa menawan para pemain lokal tersebut menegaskan BRI Liga 1 sebagai kompetisi yang terus berkembang secara kualitas.
Kesit berharap Patrick Kluivert tetap memberi ruang bagi talenta-talenta lokal yang bersinar di liga domestik agar dapat menjadi pemicu semangat bagi pemain lain.
Sependapat dengan Kesit, pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni, atau Bung Kus, turut memberikan apresiasi atas peran pemain-pemain BRI Liga 1 dalam laga kontra China.
"Kepercayaan Kluivert kepada pemain lokal sangat patut diapresiasi. Di tengah arus naturalisasi, para pemain lokal menunjukkan bahwa mereka tetap mampu bersaing di level timnas," tegas Bung Kus.
Ia menambahkan, "Talenta lokal kita sangat menjanjikan. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian pelatih untuk memberikan mereka kesempatan."
Meski demikian, Bung Kus juga tetap mendukung program naturalisasi yang kini dijalankan.
Menurutnya, kehadiran pemain naturalisasi menjadi dorongan tambahan bagi pemain lokal untuk terus berkembang.
"Tak seharusnya ada dikotomi antara pemain lokal dan naturalisasi. Justru kehadiran mereka harus dijadikan motivasi agar potensi pemain lokal semakin terasah lewat persaingan yang sehat," pungkasnya.***