KabarKiri – Misi kemanusiaan pascabanjir bandang di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), menghadirkan momen mengharukan dan tak terlupakan. Danki 1 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumatera Utara, AKP M. Syafril Sinaga, S.H., Sabtu (6/12/2025).
Tak kuasa menahan air matanya saat berhadapan langsung dengan kepolosan dan kepedihan yang disampaikan oleh anak-anak korban banjir
Peristiwa yang menyentuh hati tersebut terjadi di salah satu lokasi terparah, antara Desa Garoga dan desa terdampak lainnya di Kecamatan Batang Toru, di tengah upaya personel Brimob membantu evakuasi dan pembersihan material banjir.
Pertanyaan Polos yang Merobek Hati
Di tengah puing-puing rumah yang luluh lantak dan lumpur yang masih tebal, sekelompok anak-anak korban bencana mendekati AKP M. Syafril Sinaga, S.H. Mereka adalah wajah-wajah masa depan yang kini terancam kehilangan akses pendidikan akibat bencana.
Dengan mata berkaca-kaca, salah seorang anak memberanikan diri bertanya, sebuah pertanyaan polos yang justru menusuk hati sang komandan.
“Pak, rumah kami rusak semua. Kami sekolah gimana, Pak? Baju dan buku kami tidak ada lagi…”
Kata-kata singkat itu seketika meruntuhkan ketegasan seorang komandan lapangan. AKP Syafril, yang selama berhari-hari memimpin personelnya menembus medan sulit, membantu evakuasi korban, dan membersihkan fasilitas umum, tiba-tiba terlihat rapuh.
Ia berusaha menjawab, namun suaranya tercekat. Matanya memerah, dan tak lama kemudian, air mata pun menetes membasahi pipinya.
Tangisan seorang perwira polisi, yang menunjukkan empati terdalamnya terhadap penderitaan rakyat, menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya dampak bencana ini bagi generasi penerus bangsa.***
(Yudistira)

%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
