KabarKiri – Ketua Umum Aliansi Anak Melayu (TUAH ALAM), Fredi Noza, mengingatkan para pencari kerja (pencaker) di Duri, Riau, untuk ekstra waspada terhadap maraknya kasus penipuan berkedok rekrutmen pekerjaan.
Imbauan ini disampaikan Fredi menyusul banyaknya laporan warganet mengenai oknum tak bertanggung jawab yang meminta uang sebagai "uang pelicin" untuk memuluskan proses penerimaan di perusahaan.
"Perusahaan yang tepercaya tidak akan pernah meminta biaya apa pun dari calon karyawan selama proses rekrutmen," tegas Fredi, menanggapi keresahan yang beredar di masyarakat Duri pada Kamis (20/11/2025).
Peringatan ini muncul setelah beberapa warganet berkomentar, di mana para pencaker harus kehilangan uang hingga jutaan rupiah.
Mereka tergiur dengan iming-iming pekerjaan, namun pada akhirnya tidak pernah mendapatkan posisi yang dijanjikan.
Fredi menjelaskan bahwa maraknya perusahaan besar di Duri seringkali membuat pencari kerja menempuh berbagai cara, termasuk bergabung dengan organisasi masyarakat (ormas) demi mendapatkan koneksi.
"Harapan mendapatkan pekerjaan melalui jalur 'orang dalam' ini sering berujung pilu," ujarnya.
Ia mencontohkan banyak kasus di mana seseorang telah berjuang berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, mencari pekerjaan, namun pada akhirnya posisinya justru diisi oleh orang lain yang punya koneksi lebih kuat, yaitu dengan uang.
Terkait fenomena ini, TUAH ALAM berharap Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solapan dapat menindak tegas ormas-ormas di kawasan Duri yang terlibat praktik serupa.
Fredi juga menekankan pentingnya semangat "kalau tidak beruang, ya berjuang" yang dimaknai dengan usaha proaktif dan jujur.
Menurutnya, pepatah ini jauh lebih relevan dibandingkan sikap pasrah menunggu pekerjaan.
"Jangan hanya mengandalkan keberuntungan, tapi teruslah berjuang, asah keterampilan, dan proaktif mencari kesempatan kerja yang layak tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun," pesannya.
Dengan begitu, ia berharap para pencaker bisa lebih bijak dan tidak mudah terperdaya oleh janji-janji palsu, serta mencari pekerjaan dengan cara yang benar dan bermartabat.***
(FN)
%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
