-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

‎Nusantara Alit Cigelam, Miniatur Indonesia di Purwakarta

Senin, 01 September 2025 | 13:57 WIB | 0 Last Updated 2025-09-01T06:57:51Z
Gelaran budaya bertajuk 'Nusantara Alit Cigelam' yang berlangsung di Perumahan Gandasari, Purwakarta.

KabarKiri – Di tengah situasi nasional yang memanas akibat berbagai gejolak sosial, masyarakat Purwakarta, Jawa Barat justru menunjukkan potret harmonis kehidupan dalam keberagaman.

‎Hal itu tercermin dari sebuah gelaran budaya bertajuk “Nusantara Alit Cigelam” yang berlangsung di Perumahan Gandasari, Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao.

‎Acara yang melibatkan warga lintas suku dan budaya ini menjadi wujud nyata semangat toleransi dan persatuan di tingkat lokal.

‎Warga dengan antusias menampilkan ragam budaya dari berbagai provinsi di Indonesia, sehingga Cigelam disebut sebagai miniatur Indonesia di Purwakarta.

‎Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Purwakarta, Suhandi, melalui Kabid Kebudayaan, Agus Rifai, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif warga.

‎“Semangat kebhinekaan ini patut dijaga. Kami juga akan memfasilitasi talenta multi-budaya dari masyarakat Nusantara Alit Cigelam untuk tampil di panggung budaya acara Car Free Night yang rutin digelar setiap malam minggu,” ujarnya.

‎Kabid Pariwisata, Dodi Samsul Bahri, turut hadir bersama Kaisa, Puteri Kebaya Indonesia 2025 asal Cigelam, dan Christo Rivaldo, Duta Pariwisata Jawa Barat 2025.

‎Kehadiran keduanya memberikan motivasi bagi warga, khususnya generasi muda, untuk terus berkreasi secara positif dan inovatif.

‎Camat Babakan Cikao, Rustaman Arifin, bersama kepala desa, ketua RW, dan Karang Taruna setempat, juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dalam keberagaman.

‎“Wilayah ini merupakan miniatur Indonesia yang ada di Purwakarta,” ujarnya.

‎Tokoh pemuda Cigelam, Andi Setyawan, menambahkan bahwa sejak tahun ini berbagai kegiatan masyarakat akan dibingkai dengan nama Nusantara Alit Cigelam.

‎“Pak Camat selalu hadir dalam kegiatan kemasyarakatan. Karena itu, kami sepakat untuk mem-branding kegiatan ini sebagai simbol persatuan,” katanya.

‎Dukungan juga datang dari sejumlah tokoh, di antaranya pendiri Bela Purwakarta, Aa Komara, dan pendiri Spirit Binokasih, Wahyu Hidayat.

‎“Purwakarta itu wilayah yang sangat toleran. Nusantara Alit Cigelam bisa menjadi role model bagaimana wajah Indonesia yang harmonis tetap terawat,” tegas Aa Komara.

‎Sementara itu, Wahyu Hidayat menilai pendekatan budaya menjadi kunci dalam meredam energi negatif di masyarakat.

‎“Saya melihat anak-anak sangat antusias menampilkan budaya daerahnya. Ini modal penting yang harus dijaga,” ujarnya.

‎Pagelaran yang menampilkan budaya Sumatera, Sunda, Jawa, Madura, Kalimantan, Betawi, Sulawesi, hingga Kepulauan Riau ini dikemas meriah dan disiarkan langsung oleh Purwakarta TV.

‎Ke depan, Nusantara Alit Cigelam diharapkan menjadi agenda tahunan sekaligus destinasi wisata budaya yang menambah keistimewaan Purwakarta.***
×
Berita Terbaru Update