Kehadiran mereka bukan tanpa alasan, masyarakat berbondong-bondong datang demi mendapatkan beras gratis dari pemerintah yang disalurkan melalui program terbaru Badan Pangan Nasional.
Kepala Desa Babakan Sari, Yaya Sunarya, menjelaskan bahwa bantuan beras kali ini berbeda dari bantuan sosial (Bansos) sebelumnya.
Jika sebelumnya bantuan berasal dari Dinas Sosial dan disalurkan melalui Bulog dengan kuota 333 karung, kini bantuan datang langsung dari Badan Pangan Nasional dengan jumlah 303 karung yang didistribusikan dua kali, totalnya menjadi 606 karung.
"Yang sekarang ini program dari Badan Pangan Nasional, datanya dari pusat dan sudah melalui proses validasi yang ketat. Karena itu, penerima bantuan harus datang langsung ke kantor desa dengan membawa Kartu Keluarga dan harus sesuai dengan nama serta barcode yang terdaftar," jelas Yaya.
Ia juga menambahkan bahwa prosedur administratif kali ini lebih ketat dibanding sebelumnya.
"Dulu bisa lewat kantor pos, sekarang harus datang langsung dan tidak bisa diwakilkan sembarangan. Kalau atas nama si A, maka si A yang datang atau bersama pasangannya, dan wajib cocok dengan data pusat."
Yaya menekankan bahwa pihak desa hanya bertugas menyalurkan bantuan berdasarkan data resmi dari pemerintah pusat dan kabupaten.
"Kalau ada yang belum dapat, kita akan cek dulu statusnya, apakah memang belum tersalurkan, atau ada perubahan data seperti warga yang meninggal atau pindah," imbuhnya.
Di lokasi yang sama, salah satu tokoh masyarakat, Haji Suganda dari RT 010/01, Dusun 01, turut memberikan tanggapannya.
Ia mengatakan, "Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik bantuan ini. Mereka paham bahwa bantuan pasti mengikuti ketentuan dan data terbaru. Yang penting transparan dan sesuai prosedur."
Dengan sistem distribusi baru ini, diharapkan bantuan pangan bisa tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh mereka yang berhak.
(Nurhapipah)