-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemdes Gandri Gelar Rembuk Stunting 2025, Kades Purwanto: Komitmen Bersama Wujudkan Generasi Sehat, Unggul dan Cerdas

Selasa, 26 Agustus 2025 | 11:31 WIB | 0 Last Updated 2025-08-26T05:35:05Z
Pemerintah Desa Gandri Kecamatan Penengahan sukses gelar Rembuk Stunting 2025 bersama Muspika dan Kader Kesehatan, Selasa (26/08) pagi.

KabarKiri – Pemerintah Desa (Pemdes) Gandri, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, sukses menggelar kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025. Acara yang berlangsung di aula balai desa setempat, pada Selasa (26/08/2025) pagi.

Kegiatan rembug ini secara resmi dibuka oleh Camat Penengahan, Bapak Syaifulloh, S.Pd.,M.Pd yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait dan elemen masyarakat.

Rembuk Stunting ini merupakan agenda rutin dan penting dalam siklus perencanaan pembangunan desa bidang kesehatan yang fokus pada isu kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya anak-anak.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Desa Gandri Purwanto, Sekretaris Desa Gandri Suwandoyo, Ketua BPD Sumardi, perangkat desa, Kepala UPT Puskesmas Penengahan, Rizal Alvian, SKM.,M.M, Korluh KB Ibu Etik Wahyuningsih, S.Pd, Bidan Desa Gandri Ibu Siti, Kader Posyandu, Kader KPM, pendamping desa dan pendamping lokal desa, tokoh masyarakat, serta TP-PKK Desa Gandri.

Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci keberhasilan program percepatan penurunan stunting.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan kepada bangsa dan negara.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Lampung Selatan dan doa. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Gandri Bapak Purwanto.

Kepala Desa Gandri, Bapak Purwanto dalam pengantarnya Rembuk Stunting ini bukan sekadar musyawarah biasa, namun merupakan forum diskusi dan koordinasi multisektor yang bertujuan menyatukan persepsi dan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting di tingkat desa.

Karena masalah stunting berdampak pada tumbuh kembang generasi penerus di masa mendatang. 

Untuk itu, ia mengharapkan komitmen bersama untuk penanganan, pencegahan serta edukasi dimulai dari remaja, ibu hamil dan ibu baduta dan ibu balita, agar tidak kekurangan gizi demi mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan unggul.

Kades Purwanto juga menyampaikan ucapan terima terima kasih atas dukungan dari Kecamatan dan seluruh pihak yang telah hadir dalam kegiatan rembuk di desanya. 

"Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil rembuk stunting ini dengan serius dan memastikan setiap program dapat berjalan efektif demi terwujudnya generasi Desa Gandri yang sehat dan cerdas serta berdayaguna," tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh stakeholder terkait dan komponen masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program-program pencegahan stunting yang akan digulirkan atau hasil dari rembuk hari ini.

"Pada momen ini, saya selaku kepala desa mengajak kepada seluruh hadirin untuk bersama-sama memperkuat komitmen dalam pencegahan dan penanganan stunting. Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara pemerintah desa, masyarakat dengan kader kesehatan dan seluruh komponen masyarakat Desa Gandri," ajaknya.

Selain itu, ia juga mengharapkan peningkatan kinerja dari kader kesehatan, kader pembangunan manusia, serta bidan desa untuk memberikan edukasi menyeluruh, khususnya kepada calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya gizi seimbang, baik ASI eksklusif maupun MP-ASI dan kebersihan lingkungan di wilayah Desa Gandri.

"Mari kita satukan tekad dengan semangat gotong-royong, saya yakin kedepannya Desa Gandri bisa mempertahankan keberhasilan Zero Stunting. Perlu saya sampaikan bahwa di Desa Gandri tidak ada kasus stunting, hal tersebut berkat kerja keras para kader kesehatan, kader pembangunan manusia dan bidan desa sebagai ujung tombak penanganan dan pencegahan stunting di tingkat desa," tutupnya.

Saat membuka kegiatan, Camat Penengahan Syaifulloh menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. 

"Stunting bukanlah masalah individu, melainkan masalah kita bersama. Diperlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk mencapai target penurunan stunting di Desa Gandri," ujar Bapak  Syaifulloh.

Rembuk Stunting ini merupakan forum strategis untuk mengevaluasi data stunting terkini di Desa Gandri, mengidentifikasi akar permasalahan, serta merumuskan rencana aksi yang komprehensif dan berkelanjutan. 

Berbagai masukan dan usulan dari peserta rembug diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan program-program inovatif yang tepat sasaran.

Rembuk Stunting kali ini adalah pembahasan dan penetapan rencana kerja serta program prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2026.

Beberapa poin penting yang menjadi fokus diskusi meliputi:

  • Peningkatan edukasi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua balita.
  • Optimalisasi peran Posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
  • Penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak untuk seluruh warga desa.
  • Penguatan kapasitas kader kesehatan dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting.
  • Pendataan dan validasi data stunting secara berkala untuk memastikan program tepat sasaran.

Puncak acara Rembuk Stunting kali ini adalah pemaparan materi yang komprehensif oleh Kepala Puskesmas Penengahan Rizal Alvin, SKM.,M.M dalam paparannya, menyoroti urgensi penanganan stunting sejak dini, mengingat dampak jangka panjangnya terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.

"Rembuk Stunting bukan hanya masalah tinggi badan yang kurang, tetapi juga indikator adanya masalah gizi kronis yang berdampak pada perkembangan otak, kekebalan tubuh, dan produktivitas anak," ujar Rizal dengan lugas. 

Ia menekankan bahwa peran Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan sangat vital dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. 

Sambung, kata Rizal memaparkan berbagai program dan strategi yang telah dan akan terus dilakukan oleh Puskesmas dalam mendukung penurunan stunting, antara lain:

Edukasi Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil: Pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang selama kehamilan, serta bahaya anemia pada ibu hamil.

Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI Dini yang Tepat: Edukasi mengenai pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan bagaimana menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang.

Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Secara Rutin: Pentingnya Posyandu dan kunjungan rutin ke Puskesmas untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak.

Edukasi Sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS): Peran kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dalam mencegah penyakit yang dapat memperparah kondisi gizi anak.

Kerja Sama Lintas Sektor: Pentingnya kolaborasi antara Puskesmas, Pemerintah Desa, Kader, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan stunting.

Partisipan Rembuk Stunting tampak sangat antusias mengikuti pemaparan yang dipandu oleh Pendamping Desa Haryono.

Sesi tanya jawab pun berlangsung interaktif, menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap isu stunting dan keinginan mereka untuk berkontribusi.

"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh narasumber atas pemaparan yang sangat jelas dan mudah dipahami. Ini membuka wawasan kami tentang betapa pentingnya peran kami sebagai orang tua dan anggota masyarakat dalam mencegah stunting serta solusi persoalan di lapangan," ujar Ibu Sri Ngadini, salah seorang kader pembangunan manusia.

Melalui Rembuk Stunting 2025 ini, Desa Gandri menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Diharapkan dengan sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat.

Sehingga Desa Gandri dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul, bebas dari ancaman stunting, dapat semakin memperkuat program-program pencegahan stunting, seperti peningkatan gizi ibu hamil dan balita, edukasi pola asuh yang benar.

Serta perbaikan akses terhadap sanitasi dan air bersih. Dengan demikian, cita-cita untuk menciptakan generasi emas bebas stunting dapat segera terwujud.***


Laporan : Alfiansyah M.
×
Berita Terbaru Update