Aliansi Anak Melayu: Independen dengan Mitra Strategis Majelis Sakai Riau

KabarKiri - Ketua Aliansi Anak Melayu, Fredi Noza, menjelaskan bahwa organisasinya berdiri secara independen dan tidak bergabung dengan perkumpulan manapun. 

Namun, mereka beroperasi di bawah naungan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, yang memberikan payung adat dan dukungan bagi kegiatan mereka.

Aliansi Anak Melayu juga memiliki hubungan erat dengan Majelis Sakai Riau, yang merupakan salah satu Majelis yang peduli dengan pelestarian budaya dan adat Melayu. 

Kerja sama ini memungkinkan mereka untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mempromosikan nilai-nilai adat dan budaya Melayu.

Ketua Fredi Noza menekankan pentingnya nilai-nilai adat dan budaya Melayu dalam menjalankan organisasi. Ia mengatakan bahwa organisasi bukanlah tempat mencari keuntungan materi, melainkan wadah untuk berbagi dan membangun karakter positif.

"Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya Melayu dalam menjalankan organisasi. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berkarakter positif," ujar Ketua Fredi Noza, Selasa (15/7).

Semboyan "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah" ini mencerminkan komitmen Aliansi Anak Melayu untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Melayu, serta membangun masyarakat yang berkarakter positif dan harmonis.

Aliansi Anak Melayu aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pelestarian budaya Melayu. 

Mereka juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya dan adat Melayu.

"Kita akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai adat dan budaya Melayu. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan berkarakter positif," pungkas Ketua Fredi Noza.

Dengan komitmen yang kuat untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Melayu, Aliansi Anak Melayu berharap dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan berkarakter positif. 

Mereka juga berharap dapat menjadi contoh bagi organisasi lain dalam melestarikan budaya dan adat Melayu.***

(FN)