Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kebakaran Meningkat, DPRD Dorong Kolaborasi dan Inovasi Penanganan di Kota Bandung

Rabu, 11 Juni 2025 | 15:34 WIB | 0 Last Updated 2025-06-11T08:34:29Z
DPRD dorong kolaborasi dan inovasi Penanganan kebakaran di Kota Bandung (Foto; Pemkot Bandung)


KabarKiri - Kolaborasi lintas sektor serta kesiapan infrastruktur menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan kebakaran di perkotaan.


‎Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Iqbal Mohamad Usman, S.I.P., S.H., dalam acara Parlemen Talks yang disiarkan oleh Radio Sonata pada Selasa, 10 Juni 2025.

‎Iqbal menyampaikan apresiasi tinggi terhadap tim pemadam kebakaran Kota Bandung atas respons cepat mereka dalam menghadapi insiden.

‎Ia menuturkan pengalamannya secara langsung saat terjadi kebakaran di kawasan Antapani belum lama ini.

‎“Waktu itu kebakaran terjadi di sebuah ruko, dan dalam waktu kurang dari lima menit mobil pemadam sudah tiba di lokasi. Ini menunjukkan respons yang luar biasa. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” ucap Iqbal.

‎Meski demikian, ia menyoroti keterbatasan infrastruktur sebagai hambatan utama, khususnya akses jalan yang sempit di beberapa titik kota.

‎“Armada yang dimiliki Disdamkarmat sudah cukup memadai. Tapi, ketika dihadapkan dengan kondisi jalan yang sempit dan padat, kecepatan mobilitas menuju lokasi kebakaran menjadi terkendala. Ini harus menjadi perhatian serius kami di Komisi III,” jelasnya.

‎Ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur proteksi kebakaran secara menyeluruh, seperti penyediaan hidran dan akses air bersih di kawasan rawan.

‎“Kami mendorong agar aspek proteksi kebakaran menjadi bagian dari perencanaan infrastruktur dasar,” tegasnya, sembari menyebut kawasan Bukit Batu sebagai contoh dengan tujuh titik hidran aktif.

‎Di sisi lain, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bandung, M. Yusuf Hidayat, menjelaskan bahwa fungsi dinasnya kini telah berkembang.

‎“Sekarang kami sudah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Artinya, selain pemadaman, kami juga bertanggung jawab terhadap penyelamatan, mitigasi, dan edukasi kebakaran kepada masyarakat,” terang Yusuf.

‎Ia mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun 2025, tercatat telah terjadi 113 kejadian kebakaran di Kota Bandung, angka yang menunjukkan tren kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

‎“Sebetulnya 90% kebakaran terjadi karena kelalaian manusia. Kami fokus pada edukasi, pelatihan, dan simulasi agar masyarakat tahu bagaimana mencegah dan menangani api di awal kejadian,” ujarnya.

‎Pendekatan berbasis kawasan, menurut Yusuf, menjadi langkah strategis karena lokasi kebakaran bisa sangat beragam, mulai dari kawasan permukiman, fasilitas umum, hingga kendaraan.

‎Edukasi mengenai penggunaan APAR, karung basah, hingga sistem proteksi bangunan pun terus digencarkan.

‎Ia juga menyoroti perlunya armada khusus untuk menjangkau bangunan tinggi serta pentingnya regulasi teknis seperti pemasangan sprinkler dan sistem keamanan kebakaran di gedung-gedung komersial.

‎“Kita juga terus menjalin koordinasi dengan BPBD karena penanggulangan kebakaran termasuk dalam urusan wajib pelayanan dasar yang diatur melalui Standar Pelayanan Minimal (SPM),” tutupnya.***

×
Berita Terbaru Update