-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jawaban Tegas Pemkot Bandung di Paripurna: Dari Sampah Hingga Sertifikasi Aset!

Kamis, 26 Juni 2025 | 11:18 WIB | 0 Last Updated 2025-06-26T04:18:07Z
Rapat Paripurna ke-10 Kota Bandung (Dok. Pemkot Bandung)


KabarKiri – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menunjukkan sikap terbuka dan responsif dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung yang berlangsung Rabu, 25 Juni 2025.


‎Agenda utamanya: menjawab pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024.

‎Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mewakili Wali Kota Muhammad Farhan, berdiri di podium Gedung DPRD di Jalan Sukabumi, membawa pesan tegas:
‎"Kami berkomitmen menjaga akuntabilitas, meningkatkan pelayanan, dan mewujudkan pembangunan Kota Bandung yang berpihak pada rakyat."

‎Dalam pidatonya, Erwin menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah, serta kesiapan Pemkot menindaklanjuti seluruh catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) demi mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

‎Tak hanya bicara angka, Pemkot juga menjawab berbagai isu strategis yang disorot DPRD:

  • Ruang Terbuka Hijau (RTH): Penambahan dilakukan lewat pengadaan lahan, penataan jalur hijau, hingga penyerahan prasarana dan utilitas.
  • Sampah: Diterapkan program seperti Kampisman, rumah maggot, hingga pengembangan kawasan bebas sampah.
  • Transportasi dan Kemiskinan: Fokus pada transportasi jalan berbasis koperasi dan integrasi wilayah Cekungan Bandung.
  • Aset Rusak dan Belum Bersertifikat: Ditempuh solusi pelelangan resmi bersama KPKNL dan percepatan sertifikasi dengan BPN.

Parkir liar? Tak luput dari perhatian. Pemkot telah membentuk tim khusus, melakukan sosialisasi titik parkir legal, serta membina juru parkir demi optimalisasi retribusi.

‎Meski pertumbuhan ekonomi 2024 tercatat 4,99%, sedikit turun dari 5,07% di 2023, Pemkot menilai pemulihan masih sensitif terhadap dinamika global.

‎Oleh karena itu, strategi difokuskan ke sektor pariwisata, UMKM, pertanian, hingga investasi untuk mendorong penciptaan lapangan kerja.

‎Dalam hal perencanaan anggaran, Pemkot Bandung menegaskan prinsip partisipatif tetap dijaga.

‎Melalui Musrenbang dari kelurahan hingga kota, suara warga menjadi bahan bakar utama pembangunan.

‎Program prioritas pun disesuaikan, dari bantuan sosial dan Jangkesda, hingga beasiswa, pelatihan, dan padat karya.

‎Sebagai penutup, Erwin menyampaikan permohonan maaf jika ada jawaban yang belum sempurna, seraya mengajak seluruh pihak melanjutkan pembahasan teknis di forum Badan Anggaran.***

×
Berita Terbaru Update