-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Eksotik Purwakarta, Jembatan Sejarah Menuju Sister City

Kamis, 19 Juni 2025 | 07:10 WIB | 0 Last Updated 2025-06-19T00:11:16Z
JAPAS dari lima Provinsi menelusuri sejarah Purwakarta

KabarKiri - Rombongan Jalan Pagi Sejarah (JAPAS) dari lima provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Bogor, Depok, Bekasi, Bandung), Banten (Tangerang, Tangerang Selatan), Jawa Tengah (Pemalang), dan DIY (Yogyakarta), menyusuri jejak sejarah Purwakarta dalam agenda bertajuk “Eksotik Purwakarta”. 

Dipandu Aa Komara, mereka mengunjungi Gedung Karesidenan (kini Bale Sri Baduga), peninggalan kolonial Belanda dari 1830-an, yang menjadi saksi bisu perintisan Purwakarta. 

Rute berlanjut ke Gedong Nagara dan Pendopo Pemkab Purwakarta, didirikan sekitar 1850-an, serta Masjid Agung Baing Yusuf dan Makam Syekh Baing Yusuf, masjid tertua di Purwakarta yang berdiri sejak 1826.

Perjalanan berpindah ke Bale Indung Rahayu, Diorama Panyawangan, dan Diorama Nusantara, karya warisan mantan Bupati Dedi Mulyadi, hingga berakhir di Galeri Menong, pusat UMKM lokal. 

Kegiatan ini terinisiasi berkat rekomendasi keluarga Dalem Sholawat (R.A.A. Suriawinata), Bupati Purwakarta pertama yang juga perintis Bogor. 

Wahyu Hidayat, pendiri Spirit Binokasih, meski absen tersebab tengah bertugas di luar pulau, menegaskan pentingnya konektivitas Purwakarta, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor. 

“Sejarah menyatukan kita. Kini saatnya memperkuat wisata, pendidikan, pertanian dan sektor ekonkmis lainnya untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya, Kamis (19/6).

Aa Komara mengusulkan kartu digital bersama ketiga kota, memberikan diskon khusus di destinasi wisata dan UMKM, menciptakan “captive market” untuk kunjungan berkelanjutan. 

Abdullah Batarfie dari JAPAS menambahkan, hubungan historis Purwakarta-Bogor terjalin melalui Dalem Sholawat, yang menjadi Bupati Bogor (1849) usai memimpin Purwakarta, serta Raden Ipik Gandamanah, putra Purwakarta yang jadi Bupati Bogor pertama era RI, Gubernur Jawa Barat, dan Menteri Dalam Negeri. 

Purwakarta dan Bogor bagai saudara kembar, dipersatukan oleh sejarah. Kini, saatnya mewujudkan “Sister City” yang tak hanya nostalgia, tapi juga ekonomis. 

Mari! Wujudkan sinergi tiga kota untuk masa depan yang cemerlang!***


(WhY)

×
Berita Terbaru Update