-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

‎Bogor Jadi Saksi Pertemuan Pemikiran Muda, Munas BEM SI ke-18 Resmi Digelar

Rabu, 25 Juni 2025 | 08:43 WIB | 0 Last Updated 2025-06-25T01:43:00Z
Munas BEM SI digelar di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor (Dok. Pemkab Bogor)


KabarKiri – Kabupaten Bogor kembali menorehkan peran penting dalam sejarah gerakan mahasiswa nasional.

‎Kali ini, daerah yang dikenal sebagai Bumi Tegar Beriman itu dipercaya menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ke-18, yang digelar di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, pada Selasa (25/6).

‎Dalam pembukaan acara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, hadir mewakili Bupati Bogor.

‎Kehadirannya sekaligus menjadi simbol dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap gerakan intelektual muda dari seluruh penjuru Tanah Air.

‎Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Jawa Barat, Ketua DPRD Kota Bogor, Wakapolres Bogor, perwakilan Polresta Bogor, Wakil Rektor IPB University beserta jajarannya, serta Presiden Mahasiswa dan Koordinator Wilayah BEM SI.

‎Dalam sambutannya, Ajat menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokasi pertemuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

‎“Musyawarah ini tentunya bukan sekadar forum organisasi biasa. Ini adalah catatan sejarah, di mana Kabupaten Bogor menjadi saksi pertemuan pemikiran-pemikiran muda,” kata Ajat.

‎Ia menekankan bahwa Munas BEM SI merupakan panggung penting untuk membangkitkan semangat perubahan dari kalangan intelektual kampus, yang memiliki peran strategis dalam menentukan arah bangsa.

‎Ajat menyebutkan bahwa semangat tersebut selaras dengan filosofi Kabupaten Bogor, yaitu "Kuta Udaya Wangsa", yang mencerminkan wilayah ini sebagai pusat kebangkitan dan tempat peradaban berkembang.

‎“Pemkab Bogor menyambut baik musyawarah nasional ini, sebagai ruang penting untuk mendiskusikan berbagai isu krusial, baik di tingkat daerah, nasional, hingga global, yang tentu saja memiliki dampak besar terhadap masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

‎Ajat juga menitipkan pesan penting kepada seluruh peserta Munas, bahwa mahasiswa memiliki peran sebagai jembatan antara rakyat dan kebijakan publik.

‎“Mahasiswa harus terus hadir sebagai penyambung nurani rakyat, sekaligus mitra berpikir dalam mengarahkan kebijakan untuk kemaslahatan bersama. Indonesia hanya bisa dibangun melalui kebersamaan dalam kebhinekaan, oleh anak-anak bangsa yang mencintainya dengan hati, jiwa, pikiran, dan seluruh perasaannya,” pungkasnya.***

×
Berita Terbaru Update