![]() |
Anggota DPRD Kota Cilegon tabrak buruh yang sedang berunjuk rasa (KabarKiri) |
KabarKiri - Insiden memalukan terjadi di depan gerbang PT Bungasari Flour Mills Indonesia, Ciwandan, Cilegon, pada Selasa, 10 Juni 2025.
Hikmatullah, anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Partai Gelora, diduga sengaja menabrakkan mobil mewahnya ke salah seorang buruh yang tengah menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSKEP) ini menuntut hak normatif yang diabaikan perusahaan serta mengecam praktik union busting yang diduga dilakukan manajemen PT Bungasari.
Video yang viral di media sosial menunjukkan mobil putih bernomor polisi B 2822 NF milik Hikmatullah melaju dan menjepit kaki seorang buruh bernama Hasan hingga memar.
Alih-alih meminta maaf, Hikmatullah malah turun dari mobil dan memicu keributan dengan massa.
“Kita dapat instruksi untuk jaga pintu masuk, tiba-tiba mobil anggota dewan nerobos dan nabrak. Kaki saya kejepit, dia malah turun, bukan mundurkan mobil,” ujar Hasan.
Pengurus serikat buruh menduga aksi arogan ini terkait kepentingan Hikmatullah sebagai pengusaha outsourcing di PT Bungasari.
“Dia terganggu karena aksi kami mengusik kepentingan bisnisnya,” kata salah satu pengurus serikat.
Aksi mogok kerja yang sudah berlangsung sepekan ini dipicu pelanggaran hak berserikat, termasuk mutasi pengurus serikat ke luar Pulau Jawa dan pemberian surat peringatan (SP2) kepada hampir seluruh pengurus serikat, tindakan yang dianggap sebagai union busting.
Wahyu Hidayat, pendiri Spirit Binokasih sekaligus Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta, mengutuk keras tindakan Hikmatullah.
“Ini premanisme! Buruh sudah dihadapkan pada union busting, sekarang ditambah kekerasan oleh pejabat publik yang seharusnya netral. Ini tidak bisa dibiarkan!” tegasnya, Selasa (10/6).
Serikat buruh berencana membawa kasus ini ke jalur hukum, menuntut penegakan hukum yang profesional tanpa intervensi politik.
Kuasa hukum Hikmatullah, Muhibuddin, menyebut insiden ini sebagai “kesalahpahaman” dan mengklaim kliennya diintimidasi massa.
Namun, pernyataan ini menuai skeptisisme karena video jelas menunjukkan mobil Hikmatullah memaksa masuk meski pintu gerbang diblokade secara damai.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, menyatakan kesiapan kepolisian menerima laporan korban.
Rekam jejak Hikmatullah perlu diselidiki lebih lanjut, terutama dugaan keterlibatannya sebagai pengusaha outsourcing yang berpotensi memicu konflik kepentingan.
Tindakan arogannya mencoreng citra pejabat publik dan memperparah penderitaan buruh yang memperjuangkan hak mereka.
Aksi ini bukan hanya serangan fisik, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah rakyat.***
(WhY)