Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan



Indeks Berita

Janji Tinggal Janji: Driver online Purwakarta Meradang, Bupati Purwakarta Dianggap Ingkar Komitmen

Minggu, 25 Mei 2025 | 00:54 WIB | 0 Last Updated 2025-05-24T17:55:10Z

KabarKiri — Kekecewaan mendalam kini dirasakan ribuan pengemudi ojek online roda dua (R2) dan roda empat (R4) di Purwakarta. Lima hari setelah aksi besar-besaran bertajuk "Driver online Purwakarta Bergerak 205" pada 20 Mei 2025, tidak satu pun janji yang diucapkan Bupati Purwakarta ditepati. 

Lebih parah lagi, tidak ada komunikasi lanjutan sejak aksi tersebut. Aksi tersebut dipelopori oleh Gerakan Aliansi Ojol Purwakarta (GAOP) yang dikomandoi Enjang Wasdi. 

Ribuan driver online melakukan longmarch sambil mendorong motor sebagai simbol perlawanan atas ketidakadilan. 

Namun, alih-alih ditemui langsung oleh Bupati, massa hanya diterima oleh Sekda Purwakarta, Norman Nugraha. Bupati sendiri hanya muncul sebentar melalui video call dari ponsel sang Sekda.

Melalui sambungan video itu, Bupati menjanjikan akan mengunjungi sekretariat GAOP dua hari setelah aksi. Namun hingga hari ini—lima hari berselang—janji tersebut tak kunjung ditepati. Tak ada kunjungan, tak ada komunikasi, bahkan sekadar klarifikasi pun nihil.

“Janji itu hanya bualan. Kami merasa dibohongi secara terang-terangan oleh pemimpin daerah. Apa arti janji seorang bupati jika hanya dijadikan alat untuk meredam kemarahan rakyat?” tegas Enjang Wasdi.

Enjang menyebut tindakan ini sebagai bentuk penghinaan terhadap rakyat kecil. “Kami ini rakyat Purwakarta, punya hak untuk didengar. Tapi janji sekadar bertemu pun tak ditepati. Ini cerminan pemimpin yang tak amanah,” lanjutnya.

GAOP menilai, pembiaran ini menunjukkan bahwa pengemudi ojol tidak dianggap sebagai bagian penting dari struktur ekonomi daerah. Padahal, mereka turut menggerakkan roda perekonomian dari bawah.

"Jangan bicara soal visi-misi atau janji kampanye kalau untuk hadir saja tidak bisa. Rakyat butuh pemimpin yang berani tampil, bukan yang sembunyi di balik layar ponsel," kritik Enjang.

GAOP menegaskan bahwa gerakan mereka belum berakhir. Jika dalam waktu dekat tidak ada respons nyata dari Pemkab Purwakarta, aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar akan kembali digelar.

“Pemimpin yang mengingkari janji bukan hanya kehilangan kepercayaan, tapi juga mempermalukan diri di hadapan rakyat. Jangan salahkan kami jika gelombang ini berubah menjadi perlawanan terbuka,” tutup Enjang dengan nada serius.

GAOP menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal hak dan martabat driver online. Dan bagi mereka, satu hal yang pasti: pembohongan publik ini tidak akan dilupakan.***

(Red)
×
Berita Terbaru Update