![]() |
Pemerintah Desa Kelaten bersama Muspika Kecamatan Penengahan sukses gelar Rembug Stunting Tahun 2025, Kamis (14/08/2025) |
KabarKiri - Dalam menyamakan persepsi, menguatkan koordinasi, serta menyusun rencana aksi desa dalam mendukung program nasional penanggulangan stunting berbasis keluarga dan masyarakat, Pemerintah Desa Kelaten menggelar acara Rembug Stunting tahun 2025 yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait, diantaranya Camat Penengahan Syaifulloh, Kepala Desa Kelaten Toto.
Juga hadir dari Korluh KB, BPP Penengahan, Ketua BPD beserta anggota, kader kesehatan Desa Kelaten, Ketua TP-PKK, kader KPM, perangkat desa, elemen masyarakat dan instansi kesehatan dan mahasiswa/i KKN Darmajaya.
Acara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat di Balai Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis siang (14/8/2025).
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan kepada bangsa dan negara. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Lampung Selatan dan sambutan dari Kepala Desa Kelaten Toto Aminudin.
Dalam pengantarnya Kepala Desa Kelaten Toto mengharapkan dengan adanya rembug stunting ini kedepannya ada langkah kongkret untuk pencegahan stunting mencakup intervensi gizi pada ibu hamil dan anak, serta perbaikan sanitasi dan lingkungan.
"Izin melaporkan pak camat, untuk stunting di Desa Kelaten alhamdulilah tidak ada. Hanya kategori beresiko. Hal tersebut sesuai laporan dari bidan desa. Saya selaku kepala desa berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program terintegrasi lintas sektor demi generasi penerus Desa Kelaten," ucapnya.
Sementara Camat Penengahan Syaifulloh dalam sambutannya menyampaikan memberikan apresiasi terhadap sinergi yang telah terjalin antara pemerintah desa, para seluruh kader, tenaga kesehatan, dan elemen masyarakat lainnya.
Menurutnya, keberhasilan upaya pencegahan stunting memerlukan kerjasama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat.
Pemerintah Kecamatan Penengahan sangat mendukung program “Desa Kelaten Zero Stunting” dan menekankan pentingnya menerima saran dan usulan dari para kader kesehatan maupun instansi kesehatan guna pencegahan sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko stunting.
"Tujuan dari Rembug Stunting ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan nyata di masyarakat yang berkaitan dengan upaya pencegahan stunting. Hasil identifikasi tersebut akan dibawa dalam Musyawarah Desa (Musdes) untuk dimasukkan ke dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun 2026 sebagai bagian dari perencanaan pembangunan bidang kesehatan," terangnya.
"Dari pihak kader kesehatan desa, dalam hal ini diwakili bidan desa, Ani Kurniawati mengusulkan penambahan alat timbangan dan tambahan PMT. Selain itu juga, mengusulkan pengadaan seragam KPM serta mengharapkan setiap kegiatan Posyandu berlangsung, kepala desa atau diwakili oleh Ketua TP-PKK Desa Kelaten bisa hadir sebagai penyemangat para kader-kader dalam menjalankan tugasnya," harapnya.
Acara Rembug Stunting ini ditutup dengan bersama-sama berikrar, sebagai bentuk komitmen bersama agar seluruh upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan stunting di Desa Kelaten dapat membuahkan hasil yang nyata dan berkelanjutan.***
Laporan : Alfiansyah Muslim