Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tiga Kali Operasi, Anak Tanpa Identitas Dapat Perhatian Khusus dari Negara ‎

Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:20 WIB | 0 Last Updated 2025-07-05T00:20:54Z
Polri dan Kementrian PPPA kunjungi anak tanpa identitas di RS Polri (Dok. Humas Polri)

KabarKiri — Kepolisian Negara Republik Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R. Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati) pada Jumat (4/7/2025).

‎Kunjungan ini ditujukan untuk memberikan dukungan kepada seorang anak korban tanpa identitas yang tengah menjalani perawatan intensif.

‎Kegiatan bezuk tersebut turut dihadiri langsung oleh Menteri PPPA RI, Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, Kepala RS Polri Kramat Jati, Kasubdit II PPA PPO Bareskrim Polri, perwakilan dari Kemen PPPA, serta tim medis yang menangani korban.

‎Anak yang menjadi korban ini ditemukan dalam keadaan kritis tanpa diketahui asal-usul maupun identitasnya. Hingga berita ini diturunkan, ia telah menjalani tiga kali tindakan operasi.

‎Menurut keterangan tim medis, kondisi anak tersebut mulai menunjukkan perkembangan positif, berat badannya meningkat dan ia telah dipindahkan dari ruang PICU ke ruang perawatan Promoter.

‎Dalam kunjungan tersebut, rombongan melakukan observasi langsung terhadap kondisi fisik anak, memberikan semangat dan dukungan moral, serta membahas rencana penanganan lanjutan yang mencakup perlindungan hukum dan pemulihan secara psikologis.

‎Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah menekankan komitmen Polri dan Kemen PPPA dalam memastikan penanganan korban dilakukan secara menyeluruh dan manusiawi.

‎“Kami tidak hanya hadir untuk memberikan perlindungan hukum, tapi juga memastikan bahwa anak ini mendapatkan pemulihan psikologis yang memadai. Ini adalah bentuk kehadiran negara bagi anak-anak yang berada dalam situasi darurat dan sangat rentan,” ujar Brigjen Nurul Azizah.

‎Ia juga menambahkan bahwa pendampingan terhadap korban dilakukan secara sinergis antara institusinya dengan Kementerian PPPA.

‎“Kita harus pulihkan bukan hanya fisiknya, tapi juga jiwanya. Anak-anak seperti ini sangat membutuhkan lingkungan yang aman, perhatian, dan kasih sayang. Negara tidak boleh abai,” tambahnya.

‎Kegiatan ini mencerminkan keseriusan negara dalam menjamin perlindungan terhadap anak-anak yang tidak memiliki pengasuhan, menjadi korban kekerasan, maupun yang tengah menghadapi kondisi kesehatan yang genting.

‎Komitmen bersama dari lembaga penegak hukum dan kementerian terkait menjadi pondasi dalam memastikan hak-hak anak tetap terpenuhi secara utuh.***
×
Berita Terbaru Update