Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Waspada DBD! Pemkot Bandung Ingatkan Fogging Bukan Solusi Utama

Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:30 WIB | 0 Last Updated 2025-07-05T00:31:32Z
Plt kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian (Dok. Pemkot Bandung) 

KabarKiri — Pemerintah Kota Bandung mengimbau warganya untuk lebih waspada terhadap risiko penularan demam berdarah dengue (DBD), khususnya di masa peralihan musim saat ini.

‎Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), warga diajak berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan DBD dengan mengedepankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan "Satu Rumah Satu Jumantik".

‎Plt Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menegaskan bahwa pendekatan paling efektif secara nasional dalam memutus siklus penyebaran DBD tetaplah PSN.

‎"Strategi nasional yang paling baik untuk mencegah DBD itu sebenarnya PSN, pemberantasan sarang nyamuk. Fogging memang ada, ada juga metode lain seperti penggunaan larvasida atau wolbachia. Tapi yang terbaik tetap PSN," ujarnya.

‎Menurutnya, kesuksesan PSN sangat bergantung pada keterlibatan aktif warga untuk rutin memantau kondisi lingkungan rumah.

‎Pemkot Bandung terus mengampanyekan gerakan "satu rumah satu jumantik", di mana setiap keluarga memiliki satu anggota yang bertugas memeriksa jentik nyamuk minimal seminggu sekali.

‎"Kalau tiap rumah punya satu orang yang seminggu sekali keliling rumah untuk memeriksa ada tidaknya jentik, itu sudah sangat membantu. Tidak butuh waktu lama, hanya beberapa menit saja. Tapi kalau dilakukan disiplin, insya Allah tidak ditemukan jentik, tidak ada nyamuk dan selesai sudah masalah DBD," jelas Anhar.

‎Ia menyayangkan masih adanya anggapan bahwa fogging adalah solusi utama, padahal hanya menyasar nyamuk dewasa tanpa membasmi jentik yang menjadi sumber awal.

‎"Kadang masyarakat merasa cukup kalau sudah difogging. Padahal fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik. Kalau kita bisa cegah jentiknya berkembang, maka nyamuk dewasa pun tidak akan muncul. Jadi justru PSN ini yang lebih penting, bukan malah jadi pilihan terakhir," tuturnya.

‎Selain PSN dan gerakan jumantik keluarga, Dinkes Kota Bandung juga mengingatkan masyarakat untuk menjalankan langkah 3M Plus secara rutin: menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas.

‎Tambahan tindakan “Plus” termasuk penggunaan kelambu, lotion antinyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.

‎"Gerakan ini sebenarnya sederhana. Tapi kalau dijalankan bersama-sama oleh seluruh warga, dampaknya akan sangat signifikan. Kami harap masyarakat Bandung bisa ikut berperan aktif dalam pencegahan DBD, demi melindungi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan," pungkasnya.***
×
Berita Terbaru Update