Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sentuh Hati Warga, Program Khitan Massal Pemkot Bandung Berlanjut Hingga 5 Tahun ke Depan

Minggu, 06 Juli 2025 | 14:54 WIB | 0 Last Updated 2025-07-06T07:54:17Z
Kegiatan khitanan massal yang digelar oleh PHBI Masjid Al-Muhyi (Foto: Pemkot Bandung)

KabarKiri — Wali Kota Bandung, Erwin, kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan janji kampanye melalui program khitan gratis yang menyentuh langsung rumah warga.


‎Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan khitanan massal yang digelar oleh PHBI Masjid Al-Muhyi pada Minggu, 6 Juli 2025.

‎"Ini bagian dari janji kampanye kami dulu. Program Ngador atau ngahitan door to door akan terus kita lanjutkan," ujar Erwin dalam sambutannya.

‎Sebagai bentuk realisasi konkret, Pemkot Bandung menargetkan sekitar 270 anak akan mendapatkan layanan khitan gratis mulai Agustus hingga Desember 2025.

‎Program ini bukan hanya sekali jalan, melainkan akan berlangsung secara berkelanjutan selama lima tahun ke depan.

‎Warga yang ingin mendaftarkan anaknya cukup menghubungi camat atau lurah setempat.

‎"Kalau ada yang mau daftar lagi, silakan. Kami akan datang langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan semua anak mendapat hak yang sama atas layanan kesehatan," tegasnya.

‎Pada acara kali ini, 25 anak termasuk anak-anak yatim piatu dari Kecamatan Cicendo menjadi peserta khitanan massal.

‎Erwin menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara tersebut, mulai dari panitia PHBI Masjid Al-Muhyi, tenaga medis, donatur, hingga masyarakat yang bergotong royong secara swadaya.

‎Menurut Erwin, kegiatan semacam ini bukan sekadar soal kesehatan fisik, melainkan juga bagian dari pembentukan karakter dan spiritualitas anak.

‎"Kegiatan ini bukan hanya menyentuh aspek fisik dan kesehatan, tapi juga menyentuh spiritual dan pendidikan. Anak-anak yang sudah disunat bisa lebih siap menjalankan ibadah, memahami adab bersuci, dan menjadi pribadi yang lebih taat,” ucapnya.

‎Erwin juga menyoroti pentingnya peran masjid sebagai ruang sosial yang aktif. Ia mendorong agar masjid di Bandung dibuka 24 jam dan menjadi tempat berkumpul serta bermusyawarah masyarakat.

‎"Masjid harus bisa menjadi tempat berkumpul, bermusyawarah, dan membangun gagasan untuk kebaikan umat. Saya percaya, orang-orang yang berkumpul di masjid punya akhlakul karimah dan semangat gotong royong,” lanjutnya.

‎Menutup kegiatan tersebut, Erwin turut mendoakan seluruh panitia dan donatur yang telah berkontribusi.

‎"Ini bukan hanya tentang sunat. Ini tentang empati, tentang keadilan sosial, dan tentang bagaimana pemerintah hadir mendampingi warganya dari hal-hal paling mendasar,” pungkasnya.***

×
Berita Terbaru Update