KabarKiri - Lapas Kelas IIA Bengkalis menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan kemandirian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan Tenun Lejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, (6/8/2025), di Ruangan Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Bengkalis.
Pelatihan Tenun Lejo bertujuan membekali keterampilan produktif kepada WBP agar mereka siap berdaya dan mandiri ketika kembali ke masyarakat.
Kalapas Kelas IIA Bengkalis, Kriston Napitupulu, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu upaya nyata Lapas Bengkalis dalam mendukung program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Manfaat Pelatihan, Melalui pelatihan ini, WBP tidak hanya memperoleh keterampilan teknis tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Tenun Lejo sendiri merupakan warisan budaya Nusantara yang memiliki nilai seni tinggi dan berpotensi besar dalam pasar kerajinan lokal maupun nasional.
Program pembinaan kemandirian ini merupakan bagian dari upaya Lapas Bengkalis dalam menjadikan lembaga pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan yang produktif, kreatif, dan solutif.
Dengan pelatihan ini, diharapkan WBP dapat menjadi mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat.
Pelatihan Tenun Lejo juga mendukung agenda nasional pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Dengan demikian, Lapas Bengkalis berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan Tenun Lejo merupakan salah satu contoh nyata komitmen Lapas Bengkalis dalam memberikan pembinaan kemandirian kepada WBP.
Dengan pelatihan ini, diharapkan WBP dapat menjadi mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat, serta mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Kegiatan pelatihan Tenun Lejo berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Para peserta pelatihan merupakan WBP yang telah terdaftar dalam program pembinaan kerja dan menunjukkan minat serta potensi dalam bidang kerajinan.
Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari instruktur terlatih yang memberikan materi teknis pembuatan tenun khas daerah.
Pelatihan Tenun Lejo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi WBP dan masyarakat.
Dengan keterampilan yang diperoleh, WBP dapat menjadi mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat, serta mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.***
(FN)