-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan


 

Indeks Berita

Ironi Pengangguran di Tengah Kemakmuran: Aliansi Anak Melayu dan Majelis Sakai Riau Berharap Kesempatan Kerja

Kamis, 07 Agustus 2025 | 11:51 WIB | 0 Last Updated 2025-08-07T04:51:11Z


KabarKiri - Kecamatan Bathin Solapan dan Mandau, Kabupaten Bengkalis, menjadi sorotan karena tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda, Kamis (7/8).

Dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Tuah Aliansi Anak Melayu dan Majelis Sakai Riau, pemuda-pemudi Melayu Sakai menyatakan keinginan mereka untuk bekerja keras dan mengembangkan potensi diri guna mendapatkan keterampilan bekerja di perusahaan-perusahaan lokal.

Mereka meminta pihak pengusaha dan manajemen perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut untuk memberikan kesempatan kerja kepada putra-putri daerah. 

Pemuda-pemudi Melayu Sakai merasa bahwa sudah saatnya mereka mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan membanggakan keluarga, suku, dan bangsa Indonesia.

Mereka menggambarkan kondisi ironis di mana warga luar daerah kecamatan Bathin Solapan dan Mandau bekerja di perusahaan lokal, sementara pemuda-pemudi setempat menjadi pengangguran. 

Hal ini membuat mereka merasa tidak puas dan menginginkan perubahan.

Pemuda-pemudi Melayu Sakai menekankan prinsip "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," yang berarti bahwa mereka ingin memiliki kesempatan untuk bekerja dan berkembang di daerah mereka sendiri.

Mereka tidak ingin menjadi "ayam mati di lumbung padi," yang berarti bahwa mereka tidak ingin menjadi pengangguran di daerah yang kaya sumber daya.

Ketua DPH-Aliansi Anak Melayu, Danuartha, meminta pihak pengusaha dan manajemen perusahaan untuk merangkul dan memberi mereka kesempatan untuk bekerja. 

"Kami meminta kepada pihak pengusaha dan manajemen perusahaan yang beroperasi di tempat kami untuk merangkul dan memberi kami kesempatan untuk bekerja," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Danuartha juga meminta perhatian dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis Bapak Salman Alfarisi ST untuk turun ke lapangan langsung bersama menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketenagakerjaan, khususnya Perda Nomor 3 Tahun 2022. 

"Ironi bagi kami, pelayanan, penempatan, dan perlindungan bagi tenaga kerja lokal di Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan banyak diisi oleh warga luar daerah, sehingga peluang kerja bagi pemuda-pemudi setempat sangat terbatas," jelasnya.

Perubahan yang mereka harapkan adalah kesempatan kerja yang lebih luas bagi pemuda-pemudi Melayu Sakai di daerah mereka sendiri. 

Dengan demikian, mereka dapat bekerja keras dan mengembangkan potensi diri untuk menjadi bagian dari pembangunan daerah.***


(FN)
×
Berita Terbaru Update