Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ngosrek Purwakarta, Revolusi Kebersihan yang Mengguncang Jiwa

Selasa, 22 Juli 2025 | 13:35 WIB | 0 Last Updated 2025-07-22T06:35:16Z
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein didampingi Wakil Bupati, Abang Ijo Hapidin menerima piagam MURI untuk kerja bakti bersih jalan dengan peserta terbanyak

KabarKiri - Pagi ini, 22 Juli 2025, Kabupaten Purwakarta mencatatkan namanya dalam sejarah. Di bawah kepemimpinan Bupati Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Om Zein, Purwakarta berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Kerja Bakti Bersih Jalan dengan Peserta Terbanyak. 

Piagam MURI bernomor 11285/R.MURI/VII/2025 diserahkan langsung oleh Senior Manager MURI, Triyono, kepada Om Zein di Gedung Kahuripan Situ Wanayasa. 

Dengan 401 ribu peserta yang bergerak serentak, Purwakarta bukan hanya membersihkan jalan, tetapi juga membangun revolusi moral yang mengguncang jiwa masyarakat.

Gerakan "Ngosrek Bareng - Purwakarta Istimewa" bukan sekadar aksi sapu jalan. Ngosrek, istilah Sunda yang berarti membersihkan secara menyeluruh, adalah cerminan nilai gotong royong, keikhlasan, dan cinta lingkungan.

Melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4/104-DLH/2025 tertanggal 7 Maret 2025, Om Zein telah mewajibkan seluruh elemen masyarakat, dari desa hingga instansi pemerintahan untuk menjadikan ngosrek sebagai rutinitas setiap Selasa dan Jumat.

Hari ini, puncaknya tercapai: 401 ribu orang, dari pelajar hingga pegawai BUMN, bersatu dalam satu semangat untuk menjadikan Purwakarta bersih, sehat, dan istimewa.

Wahyu Hidayat dari Spirit Binokasih menegaskan, ngosrek adalah bukti konsistensi kepemimpinan Om Zein yang berprinsip: "Jangan bicara besar jika urusan kecil belum beres." Ngosrek bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi juga pembersihan mental dan karakter. 

Ini adalah gerakan moral yang membentuk masyarakat yang peduli, disiplin, dan bertanggung jawab. 

Meski Wahyu menyayangkan keterlambatan kostumisasi sapu taman berfilosofi Binokasih, keberhasilan mencatatkan rekor MURI telah mengobati kekecewaan tersebut.

Data menunjukkan dampak nyata ngosrek. Menurut Yandi Nurhadian dari Dinas Kesehatan Purwakarta, kebersihan lingkungan yang terjaga melalui ngosrek telah menurunkan angka penyakit seperti DBD dan chikungunya, yang sering dipicu oleh lingkungan kotor. 

Dengan melibatkan 100 personel dari Dinas Kesehatan dan 20 orang per puskesmas di lima titik strategis; Situ Wanayasa, Situ Kamojing, Taman Sri Baduga, Tol Ciganea, dan Lapang Purnawarman, ngosrek telah menjadi gerakan kolektif yang tak hanya membersihkan, tetapi juga menyehatkan.
Mari kita jadikan ngosrek sebagai panggilan jiwa. 

Ini bukan hanya tentang menyapu jalan, tetapi tentang menyapu keraguan, kemalasan, dan ketidakpedulian.

Purwakarta telah membuktikan bahwa dengan gotong royong, kita bisa menciptakan sejarah.

Kini saatnya kita semua bergerak, di mana pun kita berada. Ambil sapu, angkat perkakas kebersihanmu, dan mulailah dari hal kecil.***


(WhY)
×
Berita Terbaru Update