![]() |
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mendalatkan penghargaan dari International Trade Union Confederation - Asia Pasifik (Dok. polri) |
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan internasional atas dedikasi Kapolri dalam memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan kaum buruh di Indonesia.
Dalam sambutannya, Jenderal Sigit menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh buruh yang telah hadir dan turut andil dalam tercapainya penghargaan tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan dan tentunya rasa bangga kami terhadap apresiasi yang telah diberikan dari ITUC. Ini semua tidak lepas dari dukungan seluruh stakeholder yang ada dan juga penciptaan dari teman-teman buruh untuk institusi Polri. Oleh karena itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih," ujarnya.
Menurut Sigit, penghargaan dari organisasi buruh dunia ini mencerminkan hubungan yang konstruktif antara institusinya dengan elemen buruh di seluruh tanah air.
"Penghargaan ini menjadi pengingat dan penguat komitmen Polri dalam memberikan perlindungan serta mendukung peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pekerja," ucapnya.
ITUC-AP memberikan penghargaan tersebut atas kontribusi Polri dalam melindungi hak-hak buruh secara nyata.
Polri dinilai telah melakukan pendekatan yang humanis, menjamin akses terhadap pekerjaan layak, serta memainkan peran penting dalam pemulihan sosial dan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan maraknya gelombang PHK.
Jenderal Sigit juga menegaskan komitmennya terhadap visi pembangunan nasional yang digagas Presiden melalui Asta Cita, di mana peran buruh menjadi krusial.
"Seperti yang kita ketahui, Presiden telah mencanangkan visi Asta Cita sebagai arah pembangunan nasional. Dalam hal ini, buruh adalah tulang punggung dan penggerak utama ekonomi bangsa," jelasnya.
Melihat tantangan dunia kerja yang semakin kompleks akibat perubahan global, Polri aktif menjalin kolaborasi lintas sektor melalui pembentukan desk ketenagakerjaan.
Inisiatif ini menjadi wadah untuk menciptakan solusi konkret atas persoalan ketenagakerjaan.
"Kami berkomitmen aktif dalam membuka peluang kerja baru. Hasil komunikasi dengan berbagai pihak menunjukkan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 35.000 orang, khususnya bagi buruh yang terdampak PHK," pungkasnya.***