-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

‎Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem 2026, Gus Imin Andalkan DTSEN ‎

Jumat, 20 Juni 2025 | 07:46 WIB | 0 Last Updated 2025-06-20T00:46:18Z
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar serukan lawan kemiskinan dengan pola baru yang lebih canggih (Dok. PKB/KabarKiri)


KabarKiri - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Imin, menegaskan bahwa perang melawan kemiskinan tak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan usang.


‎Ia menyerukan lahirnya pola baru yang lebih canggih, akurat, dan bersifat kolaboratif.

‎ “Kemiskinan harus dientaskan dengan cara yang baru. Kita tidak bisa lagi memakai pendekatan yang sama lalu berharap hasil yang berbeda. Harus berbasis data, kolaboratif, dan menyentuh kebutuhan riil warga,” tegas Gus Imin saat berbicara dalam Rembug Inpres 8/2025 di Balai Kecamatan Ngaliyan.

‎Acara tersebut dihadiri para lurah, camat, dan keluarga penerima manfaat yang menjadi ujung tombak dalam pemberdayaan masyarakat.

‎Ketua Umum PKB itu menekankan bahwa penghapusan kemiskinan merupakan misi besar bangsa yang harus diwujudkan bersama.

‎Target pemerintah pun ambisius: nol persen kemiskinan ekstrem di 2026 dan pengurangan kemiskinan total menjadi lima persen pada 2029.

‎Untuk itu, Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 jadi pedoman utama. Tiga strategi kunci disorot: mengurangi beban pengeluaran warga miskin, meningkatkan pendapatan mereka, serta mengecilkan kantong-kantong kemiskinan.

‎Namun Gus Imin menekankan, strategi hanya akan berjalan bila ditopang data akurat.

‎“DTSEN atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional adalah kunci. Tidak boleh ada lagi bantuan yang salah sasaran. Validasi data harus menjadi tugas rutin pemerintah daerah,” ujarnya mengingatkan.

‎Tak hanya soal bantuan, Gus Imin mendorong agar pemerintah daerah menggencarkan program-program yang menyentuh langsung masyarakat seperti padat karya, pelatihan, pembiayaan usaha, hingga pendampingan bisnis keluarga prasejahtera.

‎“Kalau ada keluarga miskin yang sudah mulai usaha, jangan dilepas begitu saja. Harus didampingi, difasilitasi, dan diarahkan agar bisa mandiri,” tegasnya lagi.

‎Dalam kesempatan itu, ia memberikan apresiasi terhadap inovasi yang lahir dari daerah.

‎Salah satunya Kecamatan Semarang Utara yang sukses menjalin kemitraan strategis dengan BUMN dan sektor swasta untuk memberdayakan ekonomi warga.

‎Bahkan, salah satu UMKM binaannya kini sudah merambah pasar ekspor.

‎Gus Imin pun memastikan dirinya akan aktif memantau jalannya kebijakan, demi menjamin bahwa setiap bantuan tepat sasaran dan membawa hasil nyata.

‎Dialog semakin hidup saat sesi tanya jawab, di mana para camat, lurah, pendamping bansos, hingga perwakilan mustahik dari BAZNAS menyampaikan capaian, hambatan, serta cerita sukses di wilayah mereka masing-masing.***

×
Berita Terbaru Update