KabarKiri - Terkait fokus pemerintah daerah dalam menyikapi aksi dan konflik yang terjadi antara masyarakat dengan sejumlah perusahaan di Madina, Rabu (5/11).
Bung Yudistira Nasution dengan tegas menyatakan bahwa seharusnya Bupati Mandailing Natal tidak sibuk mencari aktor di balik aksi unjuk rasa atau konflik, melainkan fokus pada akar masalah dan menciptakan solusi agar Mandailing Natal menjadi kondusif dan terbebas dari konflik berkelanjutan.
"Aksi-aksi yang terjadi, baik itu terkait hak plasma sawit, sengketa lahan, maupun masalah pertambangan, adalah manifestasi dari ketidakpuasan dan hak masyarakat yang belum terpenuhi," ujar Yudistira dalam keterangan persnya.
Dalam hal itu seharusnya bupati harus bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan dan pertimbangan jawaban untuk masyarakat, bukan malah kampanye ulang
"Masyarakat sudah lelah dengan konflik yang berlarut-larut. Seharusnya, energi pemerintah daerah diarahkan untuk memikirkan bagaimana Mandailing Natal kondusif dan tidak ada lagi konflik antara masyarakat dengan beberapa perusahaan."
Sejumlah kasus yang melibatkan perusahaan perkebunan dan pertambangan, seperti tuntutan hak plasma 20% yang belum direalisasikan, sengketa hak guna usaha (HGU), hingga isu lingkungan dan dugaan izin yang bermasalah, telah berulang kali memicu aksi massa di Madina.
Menurut Yudistira, upaya mencari 'aktor' atau 'provokator' hanya akan mengalihkan perhatian dari substansi masalah dan tidak akan menyelesaikan akar konflik.***
(SGK)

%20(300%20x_20250522_220043_0000.png)
